Secara keseluruhan pada hari Jumat kemarin Dollar menguat sedikit lumayan dilihat dari kenaikan indeks USD yang terjadi. Dollar menguat terhadap hampir semua mata uang kecuali terhadap Poundsterling dan Yen. Kenaikan Poundsterling yang drastis ternyata membawa efek negatif bagi mata uang lain, terutama terhadap Euro. Hal ini disebabkan oleh jatuhnya crossrate terhadap Poundsterling dan ini menjadi salah satu faktor yang menolong Dollar untuk menguat. Selain pergerakan Poundsterling dan Euro kemarin yang juga dapat menjadi catatan penting adalah ikut jatuhnya Kiwi mengikuti pergerakan jatuhnya Ausie yang sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir ini.
Dilihat dari weekly closing, secara keseluruhan Dollar menguat terhadap semua mata uang, meskipun penguatan itu tidak terlalu terlalu besar dan kuat. Ini bisa dilihat dari range trading yang kecil dan masih tidak bisa keluar diatas range trading minggu lalu. Dollar hanya mampu mencoba untuk melewati high minggu lalu 81.19, tapi belum bisa bertahan diatas level tersebut. Minggu ini sebenarnya adalah pembalikan kondisi dari minggu sebelumnya dimana minggu sebelumnya hampir semua mata uang menguat terhadap Dollar, maka minggu ini hampir semua mata uang melemah terhadap Dollar. Penurunan paling besar dialami oleh Ausie yang break lebih rendah dari 0.8864 low minggu sebelumnya disusul oleh Euro yang break sedikit lebih rendah dari 1.3547 low minggu yang lalu. Sementara Yen yang pada awalnya sudah menguat keluar dari low 103.82 range trading minggu lalu akhirnya kembali closing didaerah range trading minggu yang lalu. Demikan juga dengan Kiwi yang pada awalnya sudah keluar dari high minggu lalu 0.8318 akhirnya kembali closing dalam range trading minggu yang lalu. Jadi sebenarnya minggu kemarin masih merupakan pergerakan konsolidasi, belum menunjukan arah yang pasti.
Situasi closing yang tidak terlalu jelas ini menyebabkan adanya beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada pergerakan harga minggu depan.
Seperti yang saya perkirakan dalam tinjauan khusus tentang Dollar, seharusnya minggu depan adalah minggu dimana Dollar mulai bergerak turun. Jika tidak, maka akan ada perpanjangan waktu sampai dengan pertengahan atau akhir Februari sebelum bergerak turun.
Sebenarnya kemungkinan Dollar menguat dengan Poundsterling melemah itu sangat sulit dan kecil kemungkinan terjadinya. Hal ini dapat dilihat dari grafik daily yang sangat kuat kecendrungan naiknya
Konsolidasi dilevel 1.58 - 1.62 memberikan cukup pijakan untuk Pound bergerak naik dan secara psikologis Pound sudah melewati atau bertahan diatas level 1.6 bersiap-siap menuju ke 1.7 atau 1.8 Dua faktor yang menyebabkan kenaikan Poundsterling yang relatif kuat selama ini adalah adanya dukungan dari cross GBPJPY dan EURGBP, terutama sekali dari cross GBPJPY yang selama ini sangat dominan. Berlanjutnya kenaikan Poundsterling ini sebenarnya tidak lagi bisa mengandalkan dukungan dari kedua crossrate tersebut, karena sudah terlalu lemah terhadap Poundsterling. Satu-satunya dukungan untuk Poundsterling terus menguat adalah penurunan Dollar yang cukup drastis.
Kemungkinan lain adalah Euro melemah sendiri dan Dollar tetap menguat. Jika hal ini yang terjadi maka mata uang Ausie, Kiwi dan Canadian Dollar harus bertahan karena crossrate mereka terhadap Euro menguat. Hal ini rasanya tidak mungkin atau sulit untuk terjadi mengingat penurunan mereka terutama Ausie dan Canadian Dollar ada pada level atau harga yang baru. biasanya ini baru akan berhenti setelah menemukan titik atau level untuk berkonsolidasi.
Jadi pada dasarnya saya tetap berpendapat bahwa minggu depan Dollar sudah harus mulai melemah dan Euro akan bergerak naik kembali. Sementara itu 3 mata uang second line masih tetap melemah bersama dengan Dollar yang melemah. Mengapa ketiga mata uang itu masih tetap melemah sedangkan Dollar juga melemah?. Hal ini diperlukan untuk memberikan dukungan yang kuat dalam crossrate terhadap 4 mata uang utama untuk menguat terhadap Dollar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar