Apa yang terjadi ketika ada peringatan pemerintah tentang akan adanya letusan gunung Merapi di Yogya beberapa tahun silam. Sesaat pendudukpun mengungsi, tidak berapa lama kembali lagi pulang. "Ah tidak apa apa kok,
aman, itu kan baru perkiraan". Kemudian terjadi letusan kecil,
pendudukpun kembali mengungsi, tapi tidak berapa lama kembali lagi
pulang karena tidak ada letusan susulan. Dan pada akhirnya gunung
Merapipun meletus memakan banyak korban. Seperti itulah fenomena dari
trend pergerakan harga itu. Trend adalah berbicara tentang sesuatu yang
akan terjadi di saat mendatang, sesuatu yang bersifat future. Cara atau sistim apapun yang kita gunakan untuk menentukan trend, tidak akan berguna sama sekali kalau kita tidak memiliki keyakinan
bahwa hal itu akan terjadi nantinya. Trend yang naik atau turun itu
bukan suatu gerakan linear tapi sebuah gelombang yang disertai oleh
gerakan turun dan naik. Hal inilah yang meyebabkan mengapa kita
meragukan indikasi atau tanda tanda dari sebuah trend.
Hampir
kebanyakan pemula yang melakukan trading mendapatkan untung, tapi pada
akhirnya banyak yang mengalami kerugian. Mengapa? Ini adalah fenomena
lain dari sebuah trend. Kita lupakan sejenak jawabannya, kita ikuti
ilustrasi berikut ini.
Seandainya
anda mempunyai kelebihan dana dan ada dua penawaran penjualan tanah.
Yang satu ada di daerah pingiran kota, sedangkan yang satunya lagi ada
di tengah kota. Perbandingan harga tanah di kota lebih kurang 4x lipat daripada yang di pinggir kota. Mana yang anda pilih? Sudah pasti yang di pingir kota.
Ini adalah pilihan yang paling umum. Tapi bayangkan apa yang terjadi
beberapa tahun lagi? Mana yang akan lebih cepat mengalami kenaikan
harga? Seperti itulah kondisi kita pada umumnya tentang harga membeli yang murah dan hal itu tidak salah.
Sekarang
kita kembali ke pertanyaan diatas, mengapa hampir rata-rata mereka yang
memulai trading mendapatkan keuntungan dan rugi pada akhirnya? Ini
dikarenakan seorang pemula ketika pertama melakukan transaksi belum
mempunyai gambaran tentang harga murah dan mahal. Jadi pada saat pertama
melakukan transaksi hampir semua mengikuti trend pasar yang terjadi
saat itu. Kemudian ketika sudah cukup lama mengikuti dan sudah mulai
mengenal harga yang tinggi dan murah transaksi yang terjadi adalah
berbalik melawan arah pasar.
Kita lihat kenbali struktur trend diatas. Didaerah mana kita kebanyakan melakukan transaksi?
Didaerah konsolidasi, karena zona ini sesuai dengan logika kita tentang
harga. Kalau dari gambar diatas adalah wajar kalau kita mengambil
posisi jual ketika ada diposisi top konsolidasi itu. Tapi apa yang
terjadi ketika harga memasuki zona rally? Masihkah kita mengambil posisi
jual? Sulit sekali, karena sekarang berlawanan dengan logika kita
tentang harga yang murah. Mungkin ada juga terkadang keinginan untuk
mengambil posisi jual dan celakanya ketika mengambil posisi itu terjadi
swing yang mengarah keatas, sehingga akhirnya ketika harga turun kita
berlari dengan kencang melikuidasi posisi, sementara harga itupun turun
meninggalkan kita makin kebawah. Masih beranikah kita menjual lagi?
Tidak, lalu apa yang kita lakukan? Mengambil posisi beli karena sudah
merasa murah sesuai dengan logika kita tentang harga dan kitapun
mengalami floating sampai harga benar benar berhenti di bottom area
tanpa pernah kembali ke harga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar