Penurunan Yen yang terjadi sejak dengan pasar Eropa dibuka kemarin gagal menginspirasi Pound dan Euro untuk menguat. Begitu juga dengan FED action, tidak bisa menginspirasi pasar untuk keluar dari range trading. Indeks USD ditutup flat, demikian juga dengan Euro dan Pound. Hanya Yen yang menguat dan Ausie serta Kiwi yang melemah yang mendominasi pergerakan harga Rabu kemarin.
Hari ini tepat hampir seminggu sudah sejak indeks USD melemah dari titik tertinggi 81.39 ke 80.15 tanpa terjadi kelanjutan. Sejak dari hari Senin sampai dengan penutupan kemarin indeks USD nyaris tidak bergerak dari area closing 80.50/60.
Jika keadaan ini dianggap sebagai koreksi, maka hari ini seharusnya terjadi penurunan indeks USD sebagai kelanjutan dari penurunan yang terjadi pada hari Kamis yang lalu. Perbedaan antara hari Kamis minggu lalu dengan sekarang terletak pada faktor penggerak pasarnya, bila hari Kamis minggu lalu faktor penggerak pasarnya adalah pergerakan Euro yang mengakibatkan Dollar tertekan, seharusnya hari ini adalalah pergerakan Dollar yang melemah sehingga mendorong Euro dan Pound menguat. Ini dimungkinkan karena adanya dua hal. Pertama adalah sebagai efek dari FED kemarin yang baru terjadi hari ini. Kedua beberapa data yang dirillis pada saat pasar New York dibuka hari ini.
Dilihat dari sisi cross currency pada hari ini dukungan untuk melemahnya Dollar dapat terjadi karena penurunan Ausie dan Kiwi dapat memicu Euro dan Pound untuk menguat. Hal ini juga membuat Yen untuk tetap agak menguat. Selama penurunan keduanya tidak terlalu drastis dan dominan, maka ketiga mata uang diatas akan cukup leluasa untuk menguat.
Hampir sama dengan grafik indek USD, Euro juga berada dalam kondisi konsolidasi koreksi yang seharusnya pada hari ini sudah selesai dan melanjutkan pergerakan naik dari hari Kamis minggu kemarin. Dukungan crossrate mungkin hanya bisa mendorong sedikit diatas 1.3700 dan pasar New York serta move indeks USD yang diharapkan untuk membuat pergerakan yang lebih dominan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar