Selasa, 03 Desember 2013

Yeni mau kemanakah dikau?

Setelah lebih kurang hampir  lima minggu berturut-turut naik dari titik 97.62 JPY hari ini mencapai titik 103.37. Mau kemanakah Yen? Apakah akan naik terus atau Apakah ini sudah merupakan titik puncak?
Ada dua sudut pandang yang mempengaruhi kenaikan Yen. Pertama adalah pandangan tentang US Dollar. Jika mengasumsikan US Dollar menguat, maka kenaikan Yen dianggap merupakan hal yang wajar dan normal. Ini mungkin akan diikuti oleh melemahnya Euro dan Pound. Yang kedua adalah pandangan tentang crossrate EURJPY dan GBPJPY. 
Chart GBPJPY, MN1, 2013.12.03 05:17 UTC, InstaForex Group, MetaTrader 4, Real 
Chart EURJPY, MN1, 2013.12.03 05:16 UTC, InstaForex Group, MetaTrader 4, Real 
Bagi yang mengasumsikan US Dollar menguat, menganggap bahwa crossrate EURJPY dan GBPJPY berada dalam arah reversal, sedangkan bagi mereka yang mengasumsikan US Dollar melemah menganggap bahwa crossrate masih dalam taraf koreksi terhadap penurunan yang terjadi tahun 2007 lalu.
Saya termasuk orang yang berasumsi bahwa US Dollar akan melemah. Dan melemahnya US Dollar itu harus didukung oleh menguatnya Yen. Mengapa? US Dollar sudah mengalami penurunan sejak bulan Juli yang lalu, tapi trend ini tidak berjalan mulus, tersendat-sendat. Ini bisa dilihat dari chart dibawah ini.
Chart #USDX, D1, 2013.12.03 05:33 UTC, InstaForex Group, MetaTrader 4, Real 
Ketika US Dollar melemah, biasanya ada satu mata uang yang cukup kuat yang menjadi kekuatan pengganti US Dollar. Yang paling sering berfungsi sebagai pengganti kekuatan US Dollar itu adalah CHF, tapi semenjak CHF dikaitkan dengan Euro dimana cross EURCHF ditahan diatas level 1.2200, keadaan jadi berubah. Diawal bulan Juli penurunan US Dollar didukung oleh menguatnya Euro, kemudian karena Euro terlalu banyak problem internalnya, pasar berpindah ke mata uang Pounds. Tapi ini juga tidak berjalan mulus karena pasar ragu-ragu. Kalau dibandingkan setelah US Dollar kekuatan mata uang dunia itu ada ditangan Yen dan Euro. Yen berpengaruh besar karena investasi Jepang yang ada dimana-mana. Sementara  Euro karena kekuatanya mendominasi sebahagian besar Eropa. Dan Poundsterling  hanya karena sejarahnya yang tua saja, kalau dari kekuatan ekonomi tidak terlalu besar. Itulah yang menjadi penyebab mengapa pasar ragu-ragu dengan menguatnya Poundsterling.
Satu hal lagi yang menjadi alasan mengapa JPY akan kuat dengan melemahnya US Dollar adalah, tingginya demand terhadap Yen sebagai safe heaven currency dari mata uang lapis kedua, seperti AUD, NZD dan CAD. Ini dapat kita lihat dari cross AUDJPY yang telah mulai turun sejak awal Februari lalu.
Chart AUDJPY, W1, 2013.12.03 05:59 UTC, InstaForex Group, MetaTrader 4, Real 
Sekarang terserah anda untuk melihat fenomena ini dari asumsi yang mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar