Dilihat dari harga penutupan pasar minggu ini Indeks US Dollar sebenarnya masih dalam kondisi bertahan, tidak ada perbedaan yang besar jika dibandingkan dengan penutupan minggu yang lalu. Pada minggu ini pergerakan yang cukup besar terjadi pada mata uang GBP dan JPY. Keduanya bergerak dalam arah yang berlawanan, dimana GBP menguat terhadap Dollar, sementara JPY melemah terhadap Dollar. Mata uang secondary masih tetap melemah terhadap Dollar minggu ini meskipun tidak terlalu banyak.
Meskipun kelihatan steady pada minggu ini US Dollar berada dalam kondisi bahaya. Menurut saya kemungkinan ini baru merupakan titik rally melemahnya Dollar. Ini bisa terlihat dari grafik weekly Indeks US Dollar berikut ini,
Setelah konsolidasi cukup lama diatas level 80.00, maka break dibawah level itu akan disertai dengan rally yang panjang. Positifnya penurunan ini terjadi diindikasikan oleh breaknya GBP diatas level 1.63 seperti grafik berikut ini,
Kemungkinan besar diawal minggu ini market akan banyak diwarnai konsolidasi sebelum akhirnya bergerak satu arah mengantisipasi data US Non Farm Payroll pada hari Jumat. Tekanan cukup kuat mungkin akan dialami oleh EUR dan CHF. Peluang EUR untuk turun ke level 1.3470 dan CHF ke 0.9130 masih ada, sebelum akhirnya nanti berbalik arah lagi. Banyak mata uang yang masih cukup rendah yang berpeluang untuk bergerak mengantisipasi melemahnya USD, seperti AUD, NZD dan CAD serta JPY. Khusus untuk JPY tergantung dari arah pergerakan EUR. Jika EUR melemah terlebih dahulu ada peluang JPY menguat, akan tetapi kalau EUR yang bergerak menguat JPY akan tertekan, meskipun nanti akan tetap bergerak turun karena melemahnya USD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar