Ada dua hal yang menarik tentang support
dan resistant ini. Pertama adalah fenomena pergerakan harga yang
melewati support atau resistant dan kembali lagi dengan kuat melewati support atau resistant tersebut.
Jika harga yang melewati support atau resistant itu hanya sesaat,
biasanya disebut dengan "spike". Pola atau formasinya adalah seperti
gambar berikut,
Biasanya
ini terjadi setelah rally yang panjang, baik berupa kenaikan ataupun
penurunan. Ada yang menyebut hal ini sebagai tanda adanya reversal
pattern atau pembalikan arah. Jika ini pola ini terjadi dalam grafik
daily mungkin merupakan tanda reversal, tetapi jika pola yang terbentuk
dalam grafik hourly masih belum tentu. Yang menariknya bukan pada pola reversal atau tidak reversalnya, tetapi pada entry point atau titik beli yang harus dilakukan diatas harga support atau resistant yang dilewati.
Pola seperti ini terjadi karena penjual yang menekan support atau
pembeli yang menekan resistant berbalik arah secara tiba-tiba. Ini
biasanya dilakukan oleh pedagang besar untuk menggerakan pasar. Contoh
dari pola diatas adalah grafik berikut ini,
Setelah
memecahkan level 1.5000 yang sebelumnya menjadi support, pasar bermain
dibawah level 1.5 selama beberapa hari. Pergerakan yang kemudian
melewati level 1.5 kembali, menjadi entry point untuk terjadinya buying
posisi. Oleh karena ini terjadi dalam grafik daily maka efeknya sangat
besar sekali dengan adanya pembalikan arah pasar.
Yang
kedua adalah fenomena "buy on high, sell on dip", membeli diharga
tinggi atau menjual diharga rendah. Pola ini biasanya sering digunakan
dalam grafik hourly, tetapi terkadang dijumpai juga dalam grafik daily.
Bentuk pola ini biasanya terjadi setelah konsolidasi yang cukup lama
dalam satu range trading. Atau bisa juga terjadi setelah adanya formasi
yang berusaha memecahkan suatu resistant ataupun suatu support. Bentuk
gambarnya adalah sebagai berikut,
Dan bentuk yang terjadi pada grafik adalah seperti chart berikut ini,
Disini
dapat kita lihat bahwa walaupun harga sudah rendah ketika suatu support
dipecahkan, harga dapat menjadi lebih rendah lagi sehingga harga entry
point tidak lagi menjadi harga yang terendah.
Dua
fenomena support dan resistant diatas sebenarnya bukan hal yang
disarankan untuk dilakukan mereka yang baru trading, tetapi dapat
menjadi bahan awal ketika belajar mengamati pasar. Karena untuk
melakukannya diperlukan kemampuan menemukan resistant atau support yang
benar-benar tepat. Masaalah lainnya adalah masaalah psikologis harga.
Kita mempunyai pola kebiasaan adalah "sell on high, buy on low" atau
membeli ketika harga murah dan menjual ketika harga tinggi. Sekarang
kita harus melakukan menjual ketika harga rendah dengan harapan harga
menjadi lebih rendah lagi atau membeli ketika harga sudah tinggi dengan
harapan ada harga yang lebih tinggi lagi. Ada suatu ketakutan ketika
melakukannya, ada kekhawatiran bahwa harga tidak akan naik setelah kita
membelinya atau tidak akan turun setelah kita menjualnya. Hal itu memang
benar sekali, apalagi ada dua jenis pergerakan yang terjadi ketika
melewati support dan resistant itu. Pertama gerakan memecahkan support
atau resistant yang sangat cepat. Pergerakan ini menimbulkan ketakutan
untuk mengikutinya karena harga sudah terlalu tinggi atau terlalu rendah
untuk diikuti. Kedua gerakan memecahkan support atau resistant dengan
fluktuasi diarea support atau resistant dengan waktu yang agak cukup
lama sebelum meninggalkan areal support dan resistant tersebut. Sekarang
kita bisa mendapatkan harga untuk menjual atau membeli dengan mudah,
keraguan atau kekhawatiran yang muncul adalah jangan-jangan ini bukan
support atau resistant yang dipecahkan, sehingga kitapun tidak berani untuk mengambil tindakan.
Jadi memang bukan hal yang mudah untuk bisa mengambil manfaat dari
kedua fenomena support dan resistant tersebut. Diperlukan latihan dan
pengalaman yang cukup untuk bisa melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar