Minggu ini diwarnai dengan tiga catatan penting, pertama adalah penurunan AUD dalam 3 hari terakhir. Penurunan ini dipicu oleh adanya pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia atau RBA, bahwa AUD masih terlalu tinggi dibandingkan dengan USD. Kemungkinan besar sentiment negatif ini akan tetap mempengaruhi pasar minggu depan. Kedua adalah kenaikan JPY yang dipicu oleh kenaikan crossrate EURJPY dan GBPJPY yang sangat tajam. Keduanya mencatat rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir sejak terjadi penurunan tajam di tahun 2008. EURJPY mencapai harga tertinggi 137.33, sementara GBPJPY mencapai harga 164.35. Masih menjadi tanda tanya apakah kenaikan ini akan berlanjut atau tidak dan masih menjadi tanda tanya juga apakah kenaikan ini akan mendorong EUR dan GBP lebih tinggi atau tidak, karena kenaikan ini juga telah menyebabkan JPY terdorong naik. Siapa yang lebih terpengaruh oleh kenaikan ini masih menjadi tanda tanya besar. Ketiga, meskipun penuh votality dan ditutup diharga yang cukup tinggi pada pekan ini EUR kalau dilihat dari persentase kenaikan penutupan harga minggu sebelumnya tidak terlalu tinggi. Euro hanya mengalami kenaikan lebih kurang 60 point dibandingkan harga pembukaan awal minggu ini. Jadi closing yang cukup tinggi pada akhir minggu ini masih perlu dipertanyakan kelanjutannya.
Secara keseluruhan pergerakan mata uang tidak berada dalam satu arah yang sama pada minggu ini, 3 mata uang menguat terhadap USD, yaitu EUR, GBP dan CHF, senentara 4 mata uang melemah terhadap USD, yaitu JPY, AUD, NZD dan CAD. Hal ini menguntungkan bagi USD untuk tetap bertahan, meskipun closing pada akhir minggu ini cukup rendah. Masih menjadi pertanyaan besar apakah minggu depan USD akan turun dengan drastis atau berbalik arah dengan drastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar